Saya duduk di pojokan dan mulai
membuka laptop, browsing dan baca-baca komik di internet seperti biasanya.
Liat-liat video unik dan buka
akun sosial seperti biasanya. Sambil minum secangkir the gelas harga seribuan,
yah… seperti biasanya. Saya yakin, ada jutaan orang yang saat ini melakukan
kegiatan yang sama seperti apa yang saya lakukan.
Hidup, males, internet, minuman
instan murah yang tentunya nggak sehat. Semua dimulai dari keinginan manusia
untuk terlepas dari kebiasaan. Semua orang ingin ekstraordinary, tapi akhirnya
apa? Toh pada akhirnya semua jadi kebiasaan dan rutinitas juga. Malah rutinitas
yang aneh. Dan pada akhirnya, kita akan menuju dimana kebiasaan awal itu
dimulai, kita menyebutnya… normal.
Sebagai salah satu contoh hasil
ekstaordinary gagal yang simpel. Mari sama-sama kita perhatikan para alay-alay
yang sekarang bertebaran di jejaring sosial, sms, bbm, line, dan lain-lain.
Sejak kapan mereka disebut alay? Kalo kalian ingat-ingat lagi, dulu-dulu sekali
waktu pertama kali kita sms-an, kita sms pake cara yang normal. Trus, datanglah
para kreatif yang memodifikasi jenis sms agar terlihat lebih rame.. dari “halo
bro, apa kabar?” menjadi “|-|@|_0 |3%0, @p@ K@|3@%?” wow! Dulu mereka ini,
bukan disebut alay, tapi gahol. Akhirnya kita bosan dan risih dengan
kreatifitas kita sendiri, dan kembali menuju hal-hal yang sebaiknya lebih
normal.
Contoh ekstrim dari ekstraordiary
gagal yaitu uranium. Dalam mata kuliah energy pertanian, Ir. Endo Argo Kuncoro,
M. Agr. Menerangkan bahwa, tadinya banyak negara memperebutkan uraniaum sebagai
sumber energi terutama listrik. Uraniaum tenaganya memang besar. Sangat besar.
Namun demikian, saat ini negara-negara maju mulai ragu untuk menggunakannya
karna tingkat ketelitian yang dibutuhkan untuk mengolah uraniaum haruslah
sempurna, jika terjadi sedikit kebocoran… mutasi gen menanti. Maka saat ini,
ada banyak dari negara-negara maju yang mulai kembali menggunakan tenaga alam
seperti sinar matahari, angin, dan ombak.
Sebagai informasi, paragraph sebelum paragraph
ini mungkin nggak terlalu nyambung, anggap saja kuliah umum. Nah… masalah
ekstraordinary ini, sebenarnya masing-masing masing dari kita unik. Terserah
orang mau bilangnya apa. Kita punya gaya tersendiri, tapi selama kita masih
mengikuti model, selama itu pula kita hanya bagian dari rutinitas zaman.
Kamu suka celana cut bray, why not?
Walau sekarang lagi musim yang kuncup-kuncup bawah… nggak masalah, karna itu
kita special. Kita punya selera. Kamu suka keroncong? Okelah.. cinta budaya
berarti kan? Ini yang namanya ekstraordinary. Nggak punya facebook? Twitter?
Nggak pake I phone? Santai… itu semua pilihan kalian. Nggak punya duit, nggak
punya kendaraan, nggak punya pacar? Santai… itu nasib kalian.
Jadi apa yang kalian mau, selama itu
nggak merugikan orang lain. Nggak usah ikut-ikutan. Kalo akhirnya kalian cuma
jadi bagian dari rutinitas mode yang nggak penting. Nggak perlu malu akan pendapat kalian yang mungkin beda. Kalo ada yang
mengejek, mungkin mereka belum cukup dewasa untuk mengerti. Stay calm, and do
what you want to do.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.