Saya bener-bener nggak nyangka
setelah sekian lama berlangsung, dan dengan memakai banyak bintang seperti para
(maaf) lelaki boyband sm*sh, so nice memproduksi sebuah iklan yang cukup
merarik. Dengan hanya memakai satu bintang dan dengan konsep yang tidak terlalu
kreatif seperti biasanya, iklan ini dinyatakan layak tonton oleh, saya.
Bukan! Saya bukan mau cerita
tentang iklan indonesia yang sudah mulai neko-neko dan sengaja buat iklan buat
nunjukin kalo apa yang mereka tampilin di iklan itu boong, bukan. Hari ini saya
galau lagi. Galau menn galau...
Mungkin ini disebut karma. Karna
tiap hari, pasti ada waktu dimana saya ngejek seorang temen saya yang badannya
sekarang hampir nyamain gajah, bukan... bukan ngejekin badannya. Tapi ngejekin
kisah dramatisnya waktu SMA dulu. Mau tau ceritanya? Panjang menn, intinya dia
pernah disakitin sama cewek. Katanya sakit banget sampe mau mati, dia bahkan
nggak bisa lagi ngerasain rasa lain selain sakit. Sampe makanannya dicampur
bulu ketek juga nggak kerasa, ketika makanannya diganti bulu ketek semua juga
nggak kerasa. Gila! Ampuh bulu ketek saya udah ada yang makan.
Nahh, kali ini saya emang nggak
sakit hati tapi mendapat fenomena perasaan yang lain namun pada tempat yang
sama yaitu hati. Galau bukan sembarang fenomena perasaan yang harus ditanggapi
dengan santai dan tidak serius. Galau itu bisa menjadi penyakit yang kronis
jika tidak segera ditangani dengan keputusan hati yang tepat. Dan sampe
sekarang saya belum bisa mengambil keputusan yang tepat itu. Apa yang harus saya
lakukan? Kekamar, tidur... ngorokk..
Setiap kali saya melihat mata
yang besar dan bersinar itu, saya jadi inget sesuatu. Sesuatu yang selalu dekat
dengan keseharian saya dan sangat saya butuhkan, bola lampu. Atas dasar
kemiripan itulah timbul sesuatu mirip lainnya, yitu sifat kebutuhan akan
dirinya. Disisi saya, disini, saat ini. Ohhh malang nasib anak muda.
Galau demi galau sudah saya lalui
dan hari-haripun serasa selalu mendung, terlihat dari pakean saya yang udah
tiga hari dijemur dan belum kering. Namun mendung yang sesungguhnya ada dihati
ini, hati ini membutuhkan bola lampu itu untuk membuatnya kembali cerah. Hati
ini membutuhkan hati lainnya untuk saling mengisi, mungkin saling bertukar
empedu atau apalah... hati ini benar-benar kesepian karna tubuh ini hanya mampu
menampung satu hati, bukan dua.
Sedikit miris waktu saya liat
temen-temen saya semuanya pada telponan di malam minggu, tapi saya segera baik
kembali ketika saya tau ternyata mereka semua pada ditelponin sama bapaknya.
Bahkan saya sampe kaget, karna semua permasalahan ini membuat saya kacau.
Ketika saya menggenggam rambut mencoba sedikit menjambaknya, rontok! Semua
rambut digenggaman saya rontok. Apa separah inikah? Dan kemudian seseorang
berkata, “mas tangannya jangan dikepala dong, ntar ikut kegunting lo”. Oh ya
ternyata saya emang lagi potong rambut.
Tak ada cara menemuinya, tak ada
cara menghubunginya, dan kalaupun ada saya pasti nggak berani untuk mulai. Tapi
saya tak mampu terus berada dalam kegalauan ini, saya nggak mau jadi galauers
salamanya. Baiklah, saya memutuskan untuk bergerak. (sembari memaju-mundurkan
jempolkaki) ya, saya rasa saya sudah bergerak.
Sedihh banget sambil dengerin
lagu peterpan dikamar sendirian. Suasana kayak gini nggak baik buat saya,
kenapa? Karna suasana sepi dengan lagu melow peterpan ini membuat saya
mengingat kasus Ariel-Luna.
Saya coba tidur, mimpiin dia.
Saya coba nyanyi, eh kesebut namanya. Saya coba nulis, eh ternyata yang saya
tulis tentang dia semua. Saya boker di WC, nggak! Sumpah saya nggak mbayangin
dia. Keluar dari WC timbul pemikiran untuk ngelupain dia, dengan cara mengingat
semua hal buruk tentang dirinya. Kira-kira apa ya?
Saya bayangin idungnya, nggak
bagus, tapi imut.. bikin pengen narik-rarik. Bayangin bibirnya, indah bro,
dengan warna merah yang bikin inget
teruss.. bayangin matanya, wow, bersnar terang menerangi jiwa ini.. bayangin
rambutnya, panjang dan tertata bikin... bikin... ah... bikin tambah galau! It
doesn’t work. I gotta forget her to survive but I can’t. I don’t wanna run away
but I can’t take it I don’t understand, if I’m not made for U than why does
myheart tell me that I am. Is there any way that I can stay, in your heart... I
become so numb!
Makin hari makin jauh, makin
GALAU.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.