*cerita ini nyata namun tak dapat
dipercaya. Karena ditambah bayak bumbu biar kerasa, malah jadinya bumbu semua. Silahkan dinikmati tapi
jangan terlalu dihayati nanti sakit hati... karna ini adalah cerita yang bikin GALAU.
Disaat yang sulit seperti ini,
saya bingung mau nulis apa. Antara uang dan asmara. Tapi yang tertera jelas
dikepala saya sekarang hanyalah orang tua. Ibu. Kemarin tanggal 22 Desaember
adalah hari Ibu, saya ngucapin kok. Walau ada adegan minta duit sesudahnya.
-__-
Kuliah saya emang gratis, tapi
biaya hidup di palembang ini besar. Uang beasiswa masih belum nutup semua
kebutuhan , alhasil masih ngerepotin orang tua saya. Dan sialnya, walau saya
tau kalau saat ini hal yang paling pantas difikirkan adalah Tuhan, orang tua,
uang, dan tugas-tugas. Saya masih aja berkutat dengan masalah wanita. Memang
bener ya, di dunia ini ada tiga hal yang dapat menghancurkan laki-laki. Tiga
hal itu yang sering disebut para Uztadz pada saat ceramah jumat adalah...
harta, tahta, wanita. W-A-N-I-T-A.
Jujur saya belum menyukai
siapapun selama masa kuliah dikampus. Walaupun ada beberapa wanita yang jadi
objek gombal lelaki brengsek ini. Tidak... tidak sepenuhnya gombal, memang ada
beberapa bagian atau sifat mereka yang saya sukai. Jadi saya tidak sepenuhnya
membual ketika saya bilang “saya menyukai senyummu.” #eaaaaaa.
Untuk mengetahui sebuah perasaan
itu benar-benar suka atau bukan adalah dengan perpisahan. Auch, dada saya
tiba-tiba sesak. Kanapa? Hari ini adalah hari berakhirnya kelas MPK PKn. Tau
MPK? Mau tau? Kasi tau nggak ya.....
Matakuliah Pengembangan
Kepribadian. Itu kepanjangannya. Tapi kenapa saya merasa sesak? Nggak sesak
beneran, jangan lebay deh... itu hanya kata konotatif saja. Intinya saya merasa
ada yang kurang, apa itu? Saya memang mencoba memikirkan beberapa hal yang
tidak masuk akal seperti kipas angin, atau sarang laba-laba yang ngangenin.
Tapi please deh...
Semprot ubun-ubun... burrrrr
Terang saja ini masalah orang
yang ada di kelas tersebut. Pria? Atau wanita? Come on... saya normal. Jadi ini
masalah wanita. Ibu dosenkah? Please ya, saya lelaki normal yang berusia belum
genap 18! Saya menyukai wanita yang seusia, sepantaran, tidak terpaut jauh
dengan saya. Stop! Jangan nebak. Jangan sotoy. -__-
Yang pasti, wanita itu tak akan
pernah membaca posting ini. Jadi saya takkan ragu dan malu bilang kalau saya
nggak semangat tanpa dia. Make baju aja jadi maless.. tapi saya tetep kekampus
kok.
*jangan mikir yang macem-macem
deh...
GALAU saya. Jelas dong galau.
Judulnya aja galau 2. Tapi kegalauan yang satu ini bener-bener berat. Bersumber
dari kenyataan diri bahwa sekarang saya sedang ngepost tanpa uang. Orang tua
saya juga sedang bekerja dengan keras disana, memungut titik demi titik rezeki,
untuk saya! Tuhan saya juga sudah terlalu baik untuk terus memberi saya
keberuntungan. Dia memang maha penyayang. Dan saya disini, memikirkan wanita.
Girl. Oooooohhhhhhh nnnnoooooooooooooo!
#inginkumakidirikusendiri.
galau aku galau....
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.