Holla hallo semuanya. Nggak terasa udah Juni
aja nih. Waktu emang gitu, sering banget jalan duluan nggak ngajak-ngajak. Akhirnya
kita ketinggalan deh, jadi manusia masa lalu yang tak bisa melupakan hal-hal
yang telah lewat. Ujungnya, gagal move on. Semoga kita semua nggak gitu ya, dan
selalu berlimpah kebahagiaan. Amiiin.
Nah… karena sebenarnya saya belum ada bahan
posting, makanya saat ini saya mau share tentang pengalaman –pengalaman keberuntungan
yang pernah saya lewati. Mungkin tidak menarik, tapi semoga bisa membuka
ingatan kalian dan tentu saya agar selalu bersyukur atas segala kebaikan yang
telah terjadi.
Dimulai saat saya dilahirkan pada tahun 1994. Saya
menerima keberuntungan pertama karena lahir dengan selamat walau prosesnya
bersamaan dengan lindu (gempa kecil) yang terjadi di wilayah setempat. Waktu itu
juga jamannya paceklik, mencari uang sangatlah sulit terutama untuk keluarga
menengah kebawah seperti kami, saya beruntung tidak mati kelaparan. Walau saya
tidak memiliki secarik foto-pun dimasa kecil saya.
Naik sedikit pada usia 4 tahun. Mungkin bekasnya
sudah tak terlihat, namun kepala saya pernah menjadi korban ketajaman parang
(golok panjang) seorang buruh harian terbas di perkebunan tempat saya tinggal. Saya
tidak mengingat apa-apa pada kejadian itu. Tapi sepertinya memang lebih baik
begitu.
Saat berumur 9 tahun saya sudah menginjak
kelas 5 SD, waktu itu ceritanya saya pulang kampung mengendarai sepeda motor
bersama ayah dan kakak perempuan saya. Saat berpapasan dengan sebuah truk, tiba-tiba
dari balik truk terdapat pengendara lain yang ingin menyalip dengan kecepatan
tinggi. Tabrakan tak terhindarkan tepat disebelah truk tersebut. Beruntungnya…
kami semua terpental kearah luar jalan, bukan kearah truk.
Naik ke tingkat SMP saya sudah biasa
mengendarai sepeda motor sendiri. Waktu itu bulan Ramadhan menjelang Hari Raya
Idul Fitri, saya dan adik sepupu sedang mengendarai sepeda motor melintasi dua
kecamatan dengan total jarak 120 km. saya yang pegang kemudi, sialnya… saat itu
saya mengantuk. Dan itu diatas sepeda motor yang masih berjalan dengan
kecepatan kira-kira 65 km/ jam. Benar-benar anugrah saya masih hidup saat ini,
karena ternyata sepeda motor yang saya kendarai menepi sendiri ke pinggir
jalan. Saya terbangun. Kami selamat.
Nah… baru 2 hari kemaren ni, saya nyebrang
jalan ngak pake liat-liat. Hampir aja saya keserempet sepeda motor yang
melintas lumayan ngebut. Kejadiannya Cuma sekejap dan kayak nggak berasa
apa-apa, tapi saya tau. Ada Sesuatu yang menjaga saya, terimakasih… untuk
kesekian kalinya terimakasih.
Yuhuuuu… iitu tuh pengalaman –pengalam beruntung
saya, kalian pasti punya juga kan? Di syukuri ya hidupnya.
Alhamdulillah..
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.