Hey
dude, what’s up? Gaul kan :/. Yeah..
Rasanya
udah bertahun-tahun saya nggak ngepost di blog ini. Well.. I know no body miss
me but.. I’ll keep writing babeh.. kali ini saya akan bercerita tentang
orang-orang yang pernah jadi bagian dari masa lalu saya, sebagian dari mereka
sebenarnya masih jadi bagian dari hari-hari saya. Ehm, cerita ini bakal
panjang.. jadi bakalan terus berlanjut. Sebelumnya, saya meminta maaf kalau ada
kesalahan cerita, semua itu disengaja. Kalau nggak suka, you can write me in your
own way too. So here they are..
1. dear my best friend Aziz Imam
Saputra
Sampe
sekarang saya masih sering ngunjungin dia kalau lagi pulkam, yeah.. dia,
istrinya, dan anaknya.
2. Hari Purnomo (kalau nggak salah)
Kalau
nggak salah sih itu namanya, lupa-lupa inget. Dalam semua cerita pasti ada ada
pemeran antagonisnya. Nah… dia ini, orang yang konsisten jadi tokoh antagonis
mulai saya kelas 3 SD sampai 3 SMP. bukan fiksi, tapi dia ini memang anak
tunggal dari keluarga yang cukup berada, cerewet, suka mendominasi tapi tidak
berhasil, suck, dibenci banyak orang. Persis! Kayak yang di film-film.
Satu
hal yang paling saya ingat dari dia adalah, dulu.. saat satu kelas saya di SD
ngadain acara jalan-jalan bareng ke Palembang, tepatnya di International plaza
mall. Sandal dia, kejepit di escalator.
3. Jejek (ini beneran namanya)
Saya
lupa nama panjangnya siapa, tapi dia adalah salah satu teman terbaik yang
pernah saya punya. Orangnya nggak suka ngelawak tapi lucu. Bukan pegulat tapi
kuat. Orang Indo asli tapi kulit putih, dan bibirnya merah. Entah siapa yang
peduli bibirnya.
Yah…
jejek, seenggak saya masih inget namanya.
4. Ratna
Kalau
nggak salah nama panjangnya Ratna Sari, dia adalah cewek yang pinter, yang
rajin yang cantik, yang akhirnya jadian sama temen deket saya, dan membuat saya
mengubur mimpi saya kala itu dalam-dalam. Ehm.
Saya
inget, waktu SMP saya punya cerita yang waktu itu nggak membuat saya kepikiran
tentang cerita ini. Dan baru akhir-akhir ini kepikiran lagi. Dulu waktu saya
kelas 3 SMP, ada satu ruang kosong di sebelah ruang kelas saya. Biasanya saya
nongkrong disitu bareng dua temen saya Aziz dan Deni, tapi enggak saat itu.
Entah
kenapa nggak ada satu orangpun yang masuk kesana waktu itu. kecuali saya, dan
Ratna. Kami duduk sangat dekat, saya dan dia ngobrol dengan polosnnya. Saat itu
saya sudah mulai menyukai wanita loh.. tapi belum punya nyali. Jadi, topik
pembicaraan kami disana adalah… keris bertuah.
Lagi
asik nih.. tiba-tiba ada guru olahraga muda yang baru menjabat sebagai guru
kelas 7. Dia agak kaget dan langsung masuk sambil bertanya.. “lagi ngapain
kalian?” saya menjawab dengan polosnya “ngobrol”. Dia agak melotot dan keluar
secara perlahan… obrolanpun berlanjut.
Baru
akhir-akhir ini saya kepikiran lagi hal itu, dan saya rasa saya mengerti, apa
yang sebenarnya guru itu pikirkan tentang apa yang kami lakukan. Hahaha..
Ratna, dimanapun kamu.. saya masih inget.
5. Deni Suhaya
Nama
bapaknya adalah Suhana, dan anaknya Suhaya, wow. Dia adalah temen saya yang
dari kalem tiba-tiba jadi sangar semenjak masuk STM. Tapi sukurlah, sifatnya
sama saya nggak berubah. Dia, saya, dan Aziz sering maen bareng waktu kami
masih SMP. sekarang dia kuliah entah dimana, Aziz ngemong anaknya dan saya
stuck di Inderalaya.
Wherever you guys.. saya
masih inget percakapan kita dibalik pagar belakang sekolah, diantara rimbunnya
rumput dan pohon waru.
6. I’I safari
Sunda-boy..
dia temen baik saya sampe kelas 6 SD. Nggak ngelanjut SMP katanya nggak ada
biaya. Waktu itu, saya sering main ke belakang rumahnya buat makan buah coklat
di kebun milik bapaknya. Bijinya kami kumpulin buat di jual.
Hal
yang paling saya inget dari dia adalah saat kami belajar, saya sering sekali
menempatkan kaki saya diatas pahanya. Saat itu saya tidak menyadari senyumnya.
Sekarang tentunya saya mengerti. Betapa sabarnya dia, saat itu…
Itu dulu buat kali ini.
Tentu saja ada banyak orang yang saya lewatkan, maafkan saya. Entah mengapa
saya memiliki memory yang sangat terbatas. Belum di upgrade. Kalian pasti
memiliki memori tentang orang-orang dimasa lalu kan? Kalau begitu cepat
tulislah… sebelum kalian lupa, dan melewatkan ingatan berharga.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.