*Ini merupakan cerita
fiktif dan rekayasa. Semua bahasa dalam cerita ini telah dibahasa Indonesiakan.
SEBUAH KISAH SEDERHANA...
Hari ini aku sendiri lagi dirumah. Tak ada Ibu, tak ada
Ayah. Bercermin sendiri di depan kaca yang cukup meriah dengan
tempelan-tempelan gambar aneh. Dengan seragam yang cukup rapi walau aku baru
saja pulang sekolah. Tak seperti pelajar-pelajar lain yang pasti sudah
bertampang kudel saat ini. Aku benar-benar tak memiliki alasan untuk menjadi
kudel.
Namaku Rio. Rio Anjasmara lengkapnya. Saat ini mungkin
masih berstatus pelajar SMA. Seorang yang sangat kesepian, hal ini
kualami sejak Ayahku menjadi bagian dari Parpol ternama dan menjabat sebagai
badan anggota legislatif . Ibuku? Entah apa yang Ia kerjakan, yang pasti aku
hampir tak pernah melihatnya berada dirumah jika Ayah juga tidak dirumah.
Bahkan kapan terakhir kali aku mencium tangan kedua orang
tuaku pun aku lupa. Terkadang terfikir untuk mencari kesibukan diluar rumah,
namun aku adalah orang yang cukup pemalu. Semua temankupun memiliki sifat yang
nyaris sama, kami tak mempunyai seorang temanpun dari kelompok yang berbeda.
Jadi tak ada harapan untuk hang out bersama
mereka.
Asal tau saja, bahwa aku adalah orang yang cukup kaya.
Mungkin bisa disebut kaya raya, namun percayalah uang tak bisa membeli
kebahagiaan, mungkin bisa kesenangan, mungkin bisa kemenangan, tapi tidak
kebahagiaan. Disini aku terpuruk, bercermin sendiri memelototi seragam sekolah
yang hari ini terakhir kali kupakai. Masih bersih tanpa coretan. Akupun pulang
lebih awal tanpa pawai keliling kota seperti yang lain.
Masa libur sekolah berakhir dan masa kuliah baru akan
dimulai 4 bulan lagi. Seumur hidup, ini akan menjadi kekosongan yang paling
berat diantara yang lain. Apa yang harus kulakukan? Aku bisa menggambar, hal
yang sangat aku sukai. Tapi sangat tidak mungkin aku melakukan hal yang sama
setiap harinya selama 4 bulan. Itu namanya mengisi kekosongan dengan kebosanan.
Hari berganti dan aku terlarut dalam rasa penat yang dalam.
Kucoba mencari teman ngobrol di facebo*k tapi aku terlalu malu untuk membuka
percakapan. Aku juga tak punya account
situs jejaring sosial yang lain selain ini. Menonton televisi sampai mataku
sakit, atau bermain vidoe game sampai level tertinggi selesai, hanya itu yang
kurasa selama -yang rasanya- setahun ini. Kenyataannya, waktu baru berjalan
satu minggu.
Kubuka laptop dan memulai petualangan dunia maya. Membaca
beberapa berita dan melihat beberapa video lucu atau unik di Internet. Sesaat
setelah kesalahan pengetikan ternyata aku salah memasuki alamat yang berujung
pada situs penjualan on line. Tidak langsung keluar aku malah memperhatikan
beberapa jenis barang yang ditawarkan dalam situs tersebut. Ada karpet, alat
masak, sepeda, kendaraan bermotor, dan barang-barang elektronik serta wanita.
Hey! Wanita.
Tok..tok..tok... Mbak Surti masuk kekamarku, secepat
mungkin kututup laptop yang sekarang ada dihadapan. Mbak Surti hanya mengantar
makan malam, karna Ayah dan Ibu tidak pulang jadi makan malamku diantar kekamar
saja. Sesaat setelah ia menaruh makanan, Mbak Surti langsung beranjak keluar.
Ingin rasanya kupanggil ia untuk diajak sekedar ngobrol, tapi aku tak berani.
Kalau saja Ia mau kubeli waktunya sejam untuk diajak ngorol, jadi aku tak
sungkan lagi. Tapi itu kemungkinan dipandangnya sebagai sesuatu yang tidak
sopan. Membelinya? Tentu saja itu tidak sopan.
Sesaat setelah Mbak Surti pergi, kubuka lagi laptopku
sembari memakan sedikit demi sedikit nasi. Kuperhatikan beberapa iklan
penawaran dengan seksama, ada beberapa comand
permintaan pembelian dengan harga yang telah ditetapkan oleh website tersebut.
Kulihat bagian penjualan wanita, menarik dengan pajangan beberapa photo wanita
hampir bugil. Tidak ada harga atau contoh gambar barang pada laman penjualan
ini, hanya ada beberapa gambar pajangan wanita dan sebuah tulisan. Pemesanan
dapat dilakukan melalui e-mail : laman-wanita@toko___online.us ,
harga dapat didiskusikan sesuai jenis dan lama waktu pemesanan. Gila! kataku.
Malam makin larut dan aku tak bisa tidur, semakin
mempersulit karna aku tak memiliki tugas yang harus dikerjakan. Apa yang harus
kulakukan? Tidak bisakah aku membeli seorang teman, jadi dia bisa menemaniku kemana
saja tanpa harus kumintai persetujuan, jadi aku tak perlu repot-repot menjaga
perasaannya karna aku tak tau bagaimana membuat seorang merasa nyaman
bersamakau, jika bisa akan kubeli.
Berfikir tentang sebuah pembelian, aku ingat toko online
itu. Setelah melalui beberapa pemikiran aku membuka laptop dan memulai sebuah
percakapan via e-mail yang kurasa cukup mendebarkan. Begini percakapannya...
Aku :
saya ingin memesan seorang wanita.
Toko online :
selamat datang di toko___online.us , silahkan masukan kategori umur wanita yang
anda pilih, berkisar antara 14-35 tahun. (gila, mereka menjual gadis 14 tahun?)
Aku :
17.
Toko online :
silahkan masukkan kategori wanita yang anda inginkan berdasarkan relatifitas
sturktur wajah dengan pilihan: sangat cantik, cantik, lumayan cantik, cukup
cantik.
Aku :
sangat cantik.
Toko online :
silahkan masukkan kategori bentuk tubuh wanita yang anda inginkan dengan pilihan:
ideal, proporsional, kurus, berisi.
Aku :
proporsional.
Toko online :
silahkan masukkan kategori wanita yang anda inginkan berdasarkan pengalaman
kerja dengan pilihan: pornstar, profesional, regular, amatir.
Aku :
amatir.
Toko online :
silahkan pilih : a. Anda
memesan wanita dengan kontrak kami sehingga untuk menghubunginya lebih
lanjut harus melalui kami terlebih dahulu.
b. anda meminta kami
mencarikan wanita bebas yang sewaktu-waktu
bisa anda hubungi tanpa melalui jasa kami.
Aku :
b.
Toko online :
pesanan sedang diproses. Berdasarkan karakteristik wanita pilihan anda, kami
menawarkan harga Rp. 6.000.000,- termasuk biaya trasnportasi.
Aku :
gila! 6 juta untuk satu wanita?
Toko online :
apakah anda ingin mengajukan penawaran harga tuan roi? ( Roi dari nama e-mail
yang barusan kubuat roi-maranjas@ya*oo.com).
Aku :
tidak, tapi saja mengajukan kenaikan kualitas dengan, Rp. 6.000.000,- untuk
yang masih perawan.
Toko online :
maaf kami tidak menyediakan wanita dengan ciri tersebut. Namun jika anda begitu
berantusias, kami bisa mendapatkannya dengan tenggat waktu sedikit lama.
Aku :
berapa lama?
Toko online :
maksimal 5 hari.
Aku :
deal!
Toko online :
silahkan masukkan alamat pengiriman dan kirimkan biaya transaksi ke nomer
rekening man*iri : 309-22-2375867-2. Proses pencarian akan dilakukan sesaat
setelah pembayaran dilunasi.
Aku :
komplek mekar sari jalan nusantara 3 nomer 13, Surabaya. (rumah lamaku yang kosong
dan akan dijual, tapi belum laku.)
Toko online :
terimakasih atas kunjungan anda ke toko___online.us . semoga hari anda
menyenangkan.
Aku sedikit gemetar sesaat setelah
itu, antara lega dan ragu... apa yang aku lakukan sebenarnya? Harus beginikah?
Ayolah 6 juta itu bukan jumlah yang sedikit walau untuk ukuran orang sepertiku.
Tapi aku hampir mati disini, semua sunyi. Dan kurasa orang tuaku tak akan
mempermasalahkan. Tidak, mereka bahkan tidak tau sekarang aku masih bernafas
atau tidak. Mereka tidak mungkin peduli. TIDAK MUNGKIN.
Dengan kata lain aku menghabil
HP-ku dan melakukan mobile transaction. Selesai.
Sudah selesai Rio, tak perlu ragu, kau akan melakukannya. Ya! Aku akan melakukannya.
Lalu aku tertidur.. tidur dengan nyenyak sekali, sembari membanyangkan apa yang
akan terjadi pada lima hari kedepan. Bukan, dia berkata maksimal 5 hari yang artinya
ini bisa saja berlangsung kuramg dari 5 hari. Aku akan mengatasi ini sebentar
lagi. Tak akan bosan lagi. Sebentar lagi....
Zzzzz.... bersambung..