Nggak terasa udah semester 4 ini saya masuk jenjang
universitas. Hal yang biasa kita sebut kuliah, dan hal yang biasa saya sebut,
um… bukan apa-apa. Nggak bisa saya pungkiri kenangan semasa SMA adalah hal yang
sangat berarti dan mustahil dilupakan. Namun diluar itu, ada banyak kisah-kisah
terjadi semasa saya mulai kuliah ini.
Pertama! Hal paling umum yang terjadi diantara para
lelaki. Usia bertambah tua namun tingkah tak kunjung dewasa. Di mata yang jahat
ini, dewasa adalah sebuah jebakan masa depan. Sekali kita masuk, kita nggak
bakal bisa balik! Percaya deh.. dewasa itu membosankan, dewasa itu sihir jahat!
Tau nggak, kebanyakan orang dewasa itu suka lupa cara ketawa. Sekalinya ketawa
malah sinting. Coba deh kamu piker, nggak ada kan orang sinting itu anak-anak..
udah deh… nggak usah jadi dewasa.
Selanjutnya, seumur-umur saya belum pernah kena cacar.
Katanya… seumur hidup, individu itu pasti bakal kena cacar. Nah sialnya… saya
kena pas waktu kuliah, itu semester 2. Untungnya, Cuma ada beberapa yang nongol
diwajah. Kegantengan sayapun terselamatkan. Iya.. kegantengan.
Saya kembali tinggal dengan orang-orang yang dulu semasa
SMA juga seatap dengan saya. Saya perhatikan tingkah mereka makin menjurus
kearah yang nggak bener nih, entah mengapa… wawan jadi super misterius masalah
siapa pacarnya, Irwin dan taufik jadi dijodoh-jodohin sama tetangga-tetangga
sebelah. Trus kenapa kalo dijodohin? Ah ya, kamu harus tau… nama para tetangga
itu adalah, Imron dan Yono. Si bul-bul nih yang konstan, dari SMA saya nggak
pernah sama sekali denger dia suka sama cewek, dulu mungkin focus belajar.. nah
sekarang?
Temen SD dan SMP nikah emang udah biasa biasa semenjak
saya kuliah ini, dari sekian banyak undangan saya nggak pernah dateng. Iya mereka
nikah, saya gimana? Pacar aja nggak ada. Tapi yang paling mengagetkan adalah,
temen deket saya saat SMP malah udah punya momongan. Hey… hey.. hargai sedikit
perasaan temanmu ini.
Tapi dari sekian banyak kejadian, ini yang paling
berkesan. saya pernah pacaran dalam kurun waktu dua tahun ini, tapi kemudian
kandas karena saya kira tidak menjurus kearah bahagia. Hal ini terjadi karena
sampai sekarang saya masih belum bisa melupakan seseorang yang sudah berada
jauh di masa lalu.
Dulu, saya kira cinta itu fana. Tinggalkan dia, jangan
lihat wajahnya selama satu tahun maka kalian pasti akan lupa. Saya salah. Benar
cinta itu ada. Benar… tidak mungkin kita bisa lupa kalau kita pernah
“benar-benar cinta”. Benar melupakan rasa itu sakit. Benar, cinta itu bukan
masalah ruang dan waktu.
Selama ini saya terlalu fokus untuk lupa, malahan saking
sulitnya… saya sampai lupa bagaimana caranya untuk lupa. Saya belajar, kemudian
saya mengerti. Tidak perlu melupakan hal yang tak bisa dilupakan. Lupakan lupa,
lupakan cara, dan mulailah menerima. Tidak ada hal yang lebih ampuh untuk lupa,
selain bersikap biasa.
Yup yup guys… semoga jadi bacaan yang informative dan
menyenangkan. Tentunya ada banyak hal lain yang terjadi, yang nggak seru kalo
dijadiin satu posting. So please… keep reading :))
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.