Karena aku bukan seorang dokter
ataupun detektif. Aku tak dapat mendiagnosa apa lagi mengira-ngira. Jadi lakukan
apa yang ingin kau lakukan, dan aku hanya akan memperhatikan. (sebuah ungkapan
mini penuh arti, yang tak akan pernah diceritakan sepanjang taun ini).
Well, nggak pernah saya
sangka kesialan terulang lagi pada pergantian taun selanjutnya. Yahh.. taun
ini. Dan ini bukan cerita fiktif. Sama halnya seperti road to 2012 dan road to2012 part 2, ini kisah nyata. Nggaaaak nggak senyata itu, masih ditaburi
sedikit bumbu hiperbola.
Kesialan bermula dari
rencana taun baru yang lagi-lagi bakal kami abisin buat ngisi waktu di kota
metropolitan Palembang. Waktu itu…. Yang bikin rencana sih saya dan my beloved
fuckin’ fat 100kg friend bul-bul (@harianto94). Dan itu kami lakukan atas dasar
kesadaran bahwa kami sama-sama bokek. Sorry bung, ini bukan cuma akhir bulan. Ini
akhir tahun!
Nggak kehabisan akal
kamipun berencana make duitnya bank dunia dulu buat biaya mejeng selama
kami tinggal di Palembang nanti. Buat yang belum tau, saat ini bank dunia di
hidup saya itu si arab mesum (@irwinnast). Yeaaa.. here we come, Palembang city!
Agak capek dijalan dan
sayapun ketiduran, bul-bul? Oh tentu saja si gendut itu lebih pulas.. dan tanpa
disangka, ketiduan menjadi hal yang seharusnya diharamkan buat kami saat itu. Masalahnya
adalah, si Arab mesum belum minjemin duitnya, dan dia turun di tempat yang
berbeda. Dia mampir ke rumah familynya dulu.
Oke, dia turun duluan…
kami tidur. Saya bangun dan menenangkan diri. Lalu mulai Tanya sama si gembul. Dia
udah minjem duit apa belum. Belum, fine. Saya mesih sedikit tenang dan berfikir
kalo saya mesih memiliki sejumlah uang di dompet.
Oke saya mulai panik.
Kamipun mulai memutar
rencana, karna keuangan tidak memungkinkan kami memutuskan buat nginep di rumah
salah satu teman kami yang bernama 4n (@alfuqaan94). Ehm, ibunya mr 4n ini,
adalah seorang dosen. Dan ini lagi musimnya ujian akhir semester. Apa yang
terjadi?
Kembali jadi anak kost.
30 desember 2012. Si boss
alias bank dunia belum dateng, tapi kami udah mulai bosen dirumah, jadi kami
jalan-jalan ke International plaza, yaaa International. Dan ini bener-bener Cuma
jalan-jalan. Tuh.. saya garis bawahi.
Sekian lama
berputar-putar, akhirnya kami sampai pada satu tujuan yang memang sudah
seharusnya. Apa lagi kalo bukan…
dan itu juga masih nggak beli!
Trus diapain. Mau tau? Kalo
taun kemarenkan Cuma dibawa kekamar pass terus buat foto, tarok lagi deh.. nah
kali ini kami coba buat lebih sadis, karna kebetulan kami abis makan pempek dan
sedikit berkeringat. Ambil baju, bawa ke kamar pass.. lap muka, lap mulut. Tarok
lagi deh. Beberapa diantara kami ada yang ngelap telapak kaki. Sadis abisss.
31 desember 2012, malam. Bank
dunia sudah bersama kami dan uang bukan menjadi masalah besar lagi. Teman ada
kendaraan ada, dan kami pun konvoi beramai-ramai. 1 kamera dengan 14 personil
manusia, ternyata bukan ide yang bagus. Ini membawa kami, mengulangi kesialan
taun kemaren. tentu saja kamera yang dimaksud bukan kamera sembarangan.
Tanpa kami sadari,
pergantian taun sudah dekat dan kami sekarang masih berada di kfc kambang iwak,
tanpa kamera. Setelah dihitung memang personil kami ada yang kurang. Mulai koordinasi,
5 diantara kami sudah cabut ke bkb yang jaraknya cukup jauh dari sini. Sialnya,
mereka bawa kameranya.
Niatnya mau nyusul, tapi
pada detik-detik terakhir seperti ini sudah dapat dipastikan bahwa motorpun
nggak akan bisa lewat.
23.50 kami pun memutuskan
berjalan secepat mungkin. 23.55 kami berlari.. 00.00 tanggal 1 Januari 2013,
lagi-lagi kami melihat kembang api berluncuran keangkasa dari tengah jalan. Dengan
posisi letih dan muka dekil.
Baiklah… selamat datang 2013,
semua orang berbahagia dan berfoto bersama pasangan mereka. Saya?
saya harap masih bisa menjadi normal di 2013 ini. LOL
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.