seperti hari biasa saya kembali lagi ke gedung ini. kali ini bukan untuk kuliah atau belajar apapun, hanya menemui seseorang. ya... sese'orang'. orang ini menarik dan sudah sering saya masukan kedalam cerita-cerita sebelumnya. manis dan enak dilihat. mungkin dia selalu merawat kulit dengan mandi susu, coklat atau kuah kari ayam.
seperti dugaan saya, layaknya sebuah hembusan kentut saya bagai melayang-layang ketika saya melihat gadis ini. ia tersenyum dan menyodorkan tangannya sambil menanyakan kabar. ya ampun, saya fikir pasti ada hujan saat dia lahir. kenapa? karena surga menangis setelah kehilanga satu bidadarinya.percakapanpun dimulai. jrengjrengjreng...
"aku rasa kamu bukan manusia deh.." kata saya..
"kok bisa?" tanyanya heran.
"iya, karena dimata aku kamu itu kayak bidadari yang jatuh dari langit"
"ah kamu bisa aja.." katanya malu-malu.
"iya aku emang bisa, tapi.." kata saya dengan nada menurun.
"tapi kenapa?" tanyanya lagi.
"tapi aku nggak akan bisa apa-apa tanpa kamu." dengan senyum lebar..
"haha.. gombal ah" katanya sambil mencubit lengan saya.assssiiikkkk..
"hmm.. emang ya, dimata orang yang kita sukai, terkadang kejujuran itu disebut gombal." saya mulai menatap jerawatnya. eh.. maksud saya menatap matanya.
dia agak terdiam sebelum melanjutkan. "apa kamu bener-bener suka sama aku?" katanya.
"tidak, ini adalah sebuah kesalahan. tapi aku menyukai kesalahan ini." saya mulai ngupil, eh salah lagi, maksudnya saya mulai memegang jemarinya.
"apa yang kamu suka dari aku?" katanya lagi.
"senyummu, maka berikan senyummu itu untukku." kata saya lagi.
"mana bisa begitu." dia menjawab sambil jidatnya mengkerut.
"kalau begitu berikan semuanya. karna pada akhirnya aku ingin memilikimu seutuhnya.aku mencintaumi" saya berbicara dengan mantap!
semuanya hening diiringi musik piano yang entah dari mana datangnya. saya belum bisa menebak apa yang akan dia katakan tapi dia mulai tersenyum. dan tiba-tiba jatuhlah bunga-bunga dari langit. inikah rasanya jatuh cinta? namun bunga-bunga terus berjatuhan dan menyebabkan saya curiga.jangan-jangan mimpi lagi nih.. ahh entahlah. semua ini memang sulit ditebak.saya nikmati saja.
terlepas dari mimpi ataupun kenyataan, rasa bahagia yang saya rasakan adalah benar, dan saya masih merasakannya hingga sekarang. apapun itu yang terungkap biarlah terungkap. saya tuliskan hati yang bahagia ini dalam sebuah cerita. saya, menulis sebuah kebahagiaan.