Ngepost yang ini jadi inget adik kelas di SMA yang namanya Usai. Untung ingatan saya nggak terlalu bagus (artikan sendiri maksudnya).
Usai, yahh artikel ini usai. Bukan sudah usai sudah. tapi sudah usai aja.
Sebenernya lagi-lagi saya mau ngepost yang romantis dan puitis serta agak dramatis... tapi kayaknya sekarang cewek-cewek lebih suka cowok humoris, jadi saya rubah diri saya menjadi pragmatis dengan garis-garis (yang belang, emang kebih enak ).
Tempat ini merupakan suatu gambaran kebebasan untuk diri saya. karna nggak ada yang bisa menghalangi saya nulis. nggak ada yang baca juga.
paaakkk kasiani saya paaak
Mungkin ada beberapa penulisan kata yang tidak sesuai EYD, mungkin semuanya. tapi saya nggak peduli. Kamu peduli? Jangan sok peduli dehh, baca aja nggak.
Jujur, saya masih mikirin mantan saya yang namanya *yang itu lohh* hehe. Dia cinta pertama saya, walaupun saya bukan cinta pertama dia.
kesiaaann
Yang jadi masalah adalah, kenapa saya masih mikirin dia? padahal dia udah nggak.
kesiaaann kesiaaann
Apa mungkin karena saya yang membuat kesalahan sehingga hubungan kami bisa putus? Tapi saya tidak sepenuhnya bersalah..
>.<
oke, mungkin 90% saya yang salah..
>.<
oke.. oke.. saya memang salah sepenuhnya..!
^_^
Tapi bukan berarti saya harus menanggung beban yang perihh ini. Ini terlalu menyakitkan untuk orang yang baru pertama merasakan cinta seperti saya.
tepuk tangan.
Walau seberapa jauh saya mengatakan kisah ini tlah Usai, ehmm.. usai maksudnya. Bayangnya masih lekat diingatan saya. Memang sudah seharusnya saya kira, untuk terus berjalan walau pedih. Jadi untuk teman-teman semua yang mungin membaca artikel ini, (dengan tidak sengaja atau dalam lingkup paksaan saya tentunya) jagalah sesuatu yang telah kamu-kamu sekalian miliki. jangan sampai kalian tersadar bahwa itu adalah hal yang sangat berharga, justru setelah kalian kehilangan.
sekali lagi tepuk tangan...
Usai. Ehmm.. usai maksudnya.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.