The thing is…
time feel faster than before.
The more age
you get, the more time you lost.
Coba deh, randomly kalian Tanya temen-temen
yang barusan beranjak dari remaja ke dewasa (usia 20-24) atau mereka yang udah
tua sekalian. Pernah nggak mereka ngerasa kalo semakin tua, semakin sedikit
waktu yang mereka dapatkan. In other words… waktu berjalan lebih cepat dan
terus terasa lebih cepat. You don’t even count days anymore, you count years. What
year is it now?
Well, sebenarnya itu bukan masalah
besar kalau kita tidak memiliki tekanan stress terhadapnya. Masalahnya terkadang
hal tersebut mampu membuat seseorang stress hanya dengan berfikir seberapa
singkat waktu yang dia miliki. Hingga bisa membuat carut marut management waktu
uang sudah disusun sebelumnya. So, apa yang sebenarnya terjadi? Kemana waktu
kita menghilang?
Ada banyak
teori mengenai hal ini, well physically… syaraf yang bekerja saat kita masih anak-anak
lebih banyak, lebih aktif, dan lebih berkembang dibanding saat kita sudah
beranjak dewasa. Maka hal tersebut menyebabkan otak anak-anak bekerja lebih
cepat dibandingkan waktu itu sendiri, maka waktu terasa lebih lambat. Hm…
Teori lain
mengatakan bahwa semakin banyak usia yang kita miliki maka semakin besar
perbandingan dengan waktu yang kita lewati, maka waktu terasa lebih cepat. Nggak
ngerti? Gini gambarannya… misal usia kamu 7 tahun, maka melewati waktu 1 tahun
akan terasa lama karna kamu baru melewati 7 tahun masa hidup. Sebaliknya untuk
orang yang sudah berusia 50 tahun, 1 tahun bukan apa-apa karena mereka telah
melewati 50 tahun sebelumnya. Maka waktu cepat berlalu begitu saja.
The other
theory says that fear might be the reason of it. Masuk akal. Mengingat orang
yang ketakutan akan merasakan waktu yang berjalan selama satu menit mungkin
seperti satu jam. Ketakutan juga memacu otak kita bekerja beberpa kali lipat
lebih efektif dari biasanya, mahasiswa tau persis mengenai hal ini. Apalagi mahasiswa
yang dikejar deadline. We usually call it with… the power of kepepet. So fear
sometimes means Power. Lol…
Teori lain yang berkaitan dengan
teori sebelumnya adalah time base on moments. Jadi gini, missal kalian lagi
liburan nih.. kalian ngerasa waktu berjalan begitu cepat tau-tau liburan sudah
selesai. Cepet banget. Tapi saat kalian melihat kembali foto-foto liburan
tersebut, kalian berfikir bahwa sebenarnya kalian memakan banyak waktu untuk liburan
tersebut. It actually a looong time vacation. Why? Karna saat kalian mengingat,
kalian akan mengingat berdasarkan moment-moment. Menciptakan sebuah timeline
yang terstruktur bahkan memakan waktu untuk memikirkannya, apalagi
menjalaninya.
Nah… dari prespektif saya untuk
teori-teori diatas. Ada satu hal yang mungkin menyatukan semuanya, yaitu
berfikir. Semakin kita berfikir maka semakin kita merasa waktu yang kita miliki
begitu banyak. Seperti orang yang sedang bosan , fikirannya kemana-mana. Waktu terasa
begitu lama namun ternyata baru berlalau sebentar. Seperti orang yang sedang
takut, berfikir bagaimana harus mengatasi ketakutannya tersebut.
Sebaliknya bergerak, akan membuat
kita merasakan waktu yang lebih cepat. Teori relatifitas Einstein telah
membuktikan bahwa orang yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan merasakan
waktu yang jauh lebih cepat disbanding mereka yang diam di suatu tempat. Walaupun
tidak mendekati kecepatan cahaya, teori tersebut masih berlaku jika
membandingkan orang yang diam dan bergerak. Maka mereka yang sering berfikir
akan terlihat tua dan bijak, sedang mereka yang sering bergerak akan terlihat
muda dan sehat.
But… apakah
saat kita masih kecil kita sering berfikir? Dan malas bergerak sehingga kita
merasa waktu yang lebih lambat dibanding kita yang telah dewasa. Yap. Memang benar
seperti itu dengan sedikit tanda kutip. Walaupun tidak terlihat seperti
berfikir namun anak kecil yang biasanya berumur 5 tahunan akan memakai 80%
asupan energy yang dimiliki hanya untuk kerja otak. Tanpa disadari otaknya
menyerap berbagai macam hal baru untuk memori jangka panjang yang menjadi
landasan-landasan penting personality seorang anak. Sebaliknya walaupun mereka
terlihat lincah dan sering bergerak kesana kemari namun sebenarnya gerakan
mereka sangat terbatas dan tidak memiliki jarak yang signifikan dibanding langkah
kaki malas seorang yang telah dewasa. Yap… pada dasarnya kita bergerak lebih
cepat disbanding anak-anak.
Tapi jangan
dijadikan bahan stress.. time flies so what? Saat kalian berfikir maka waktu
akan berjalan lambat, tapi saat kalian benar-benar meelakukan rencana tersebut
ternyata tidak cukup waktu. Tidak apa-apa… its not so bad. Remember relativity?
its all depend.
Life is like
that, like Einstein once said “When you sit with a nice girl for two hours you think it’s
only a minute, but when you sit on a hot stove for a minute you think it’s two
hours. That’s relativity.”
so, what kind of life yours would be?
credit to Veritasium youtube channel. click here if you want to watch the source idea of this article.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.