Saya
mengenal seorang perempuan yang begitu hebatnya. Dia yang mampu saya perhatikan
secara langsung berjuang keras hidup dengan layak, melawan bosan menahan penat
sedari subuh hingga tengah malam mengejar kebahagiaan yang mungkin saja
didapatkan. Bukan untuknya, namun untuk orang-orang yang bahkan mungkin tak
menyadari betapa beruntungnya mereka untuk mendapatkan kasih sayangnya yang
begitu dalam. Orang hebat itu adalah Ibu saya, dan saya adalah salah satu orang
beruntung itu, yang paling beruntung.
Yeahh…
well that could be a great story, tapi sekarang saya tak akan bercerita tentang
ibu saya. Kali ini, saya akan menceritakan perempuan terhebat kedua yang pernah
saya kenal selama dua puluh… um… yah, dua puluh satu tahun perjalanan hidup
saya. Seseorang yang mungkin sebelum bertemu dengannya saya akan menyangkal
keberadaan manusia yang seperti itu. Namanya, adalah Jessica.
Pertama
kali saya mengenalnya, klasik. Di sebuah tangga menuju lantai tiga gedung dekanat
fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Saat itu kami mengikuti kontes king
and queen pada semacam acara ospek fakultas, yah… mahasiswa baru. Walau kami
berdua sama-sama tidak menang, tapi sekarang saya tau bahwa dia memang
benar-benar ratu. Saya? Hanya hasil pilihan acak yang salah.
Saya
dan salah satu teman saya yang biasa dipanggil robby sering membicarakannya. Kami
berbincang tentang bagaimana kami yang mungkin tidak akan pernah bisa menjadi
pasangan hidupnya. Yang mungkin tak akan pernah mampu mengejar ilmu-nya untuk menjadi
imamnya. Dan berbincang tentang bagaimana kami hampir yakin bahwa dia bahkan
akan menjadi pemimpin keluarga yang lebih baik dari pada kami. Hahaha…
Dia,
Jessica… memiliki suara yang unik. Unik yang saya maksud mungkin juga mengarah
ke aneh atau lucu, apapun itu. Besar dan gagah seperti laki-laki. Suaranya,
jujur saja tidak cantik. Tapi saya mengamati hal yang berbeda. Suara itu,
seperti mewakili hatinya yang teguh dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Suara
yang siap mengutarakan apapun yang menurutnya benar. Bukan suara yang biasanya
digunakan untuk merayu dan merengek… dan itu cukup membuat kagum siapapun yang
mengerti.
Dia
cantik dan membungkus parasnya dengan jilbab yang benar. Dia jujur dalam setiap
ujian yang saya ketahui, dan dia tidak suka berbicara lelucon jika itu (menurutnya)
tidak benar. Dia ramah dan bersosial dengan baik terhadap semua orang. Tidak
hidup dalam kemewahan dan tidak pernah saya dengar dia mengeluh. Dan ini yang
paling saya gemari, dia suka sekali berdiskusi masalah agama.
Pekerja
keras. Jessica adalah pekerja keras hingga menjadi orang special yang mampu lulus
dari program studi teknik Pertanian Universitas Sriwijaya hanya dalam waktu 3,5
tahun. Saya memiliki waktu yang cukup sulit memahami apakah dia pintar atau
tidak karena apapun masalahnya, dia akan menyelesaikannya. Dia membuat saya
sempat berfikir bahwa kepintaran tidaklah penting, selama kita mau bekerja
keras, kita bisa menyelesaikan masalah apapun.
Dia….
Adalah jenis orang yang jika kamu mintai tolong dengan serius, akan
menanggapinya dengan lebih serius lagi. Sulit dipercaya bahwa gadis seperti itu
benar-benar nyata dan hidup dalam keseharian saya. Tidak ada manusia yang
sempurna, I know that… tapi apapun ketidak sempurnaan-mu itu Jessica, saya piker
itu bukan masalah besar lagi.
Selamat
eh la lulus, hahaha… aku dak akan bawak bunga apo lagi patung sarjana untuk
hadiah wisuda agek. But I pray for you, that even I know the world is not fair,
may be just this once… for such a fair girl like you, it would be fair to you. Semoga
selalu jadi perempuan terhormat yang beguna untuk Apo yang kau yakini, dan
orang-orang yang kau sayangi. SUKSES! S. T.P. PERTAMA TEKNIK PERTANIAN 2011! JESSICA
NOVIA SARI.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.