Saya
mengenal seorang perempuan yang begitu hebatnya. Dia yang mampu saya perhatikan
secara langsung berjuang keras hidup dengan layak, melawan bosan menahan penat
sedari subuh hingga tengah malam mengejar kebahagiaan yang mungkin saja
didapatkan. Bukan untuknya, namun untuk orang-orang yang bahkan mungkin tak
menyadari betapa beruntungnya mereka untuk mendapatkan kasih sayangnya yang
begitu dalam. Orang hebat itu adalah Ibu saya, dan saya adalah salah satu orang
beruntung itu, yang paling beruntung.
Yeahh…
well that could be a great story, tapi sekarang saya tak akan bercerita tentang
ibu saya. Kali ini, saya akan menceritakan perempuan terhebat kedua yang pernah
saya kenal selama dua puluh… um… yah, dua puluh satu tahun perjalanan hidup
saya. Seseorang yang mungkin sebelum bertemu dengannya saya akan menyangkal
keberadaan manusia yang seperti itu. Namanya, adalah Jessica.