Apa yang kita fikirkan tentang keburukan-keburukan yang sudah
sudah kita lakukan, membuat kita tetap berfikir dijalan itu. Pada akhirny,
ekspektasi atau prediksi kita tentang kelakuan orang yang (mungkin masih) kita
sayangi saat ini ya seputar hal-hal buruk itu saja. Padahal belum tentu. Ini
nih... negative habit yang biasanya sering membuat kita susah move on. Sorry
mungkin konten bacaan blog ini nanti agak dewasa, tapi ya memang intinya
kesitu.
Misal
nih... kamu pernah punya pacar yang sangat kamu sayangi, tentunya juga sangat
sayang sama kamu. Dulu, kalian masih terlalu labil untuk melihat batasan cinta
dan kasih sayang itu dengan jelas... makanya perlahan-lahan kalian mulai keluar
jalur, dan menapaki jejak-jejak yang menyenangkan itu. Alias mesum-mesum dikit
(atau banyak) atau apalah...
Iya
bener kalian itu dulu bener-bener saling sayang, Cuma masih sama-sama begok
aja... terus kalian melakukan hal-hal kurang baik itu juga sama-sama untuk
pertama kalinnya. Nyobain hal-hal baru emang asik sih... apalagi nurutin napsu.
Beh... mau nyoba? Kalo yang cowok mah nggak usah disuruh (hampir semua) udah
pasti mau nyobain. Asal dikasi kesempatan. Inget ye, asal dikasi kesempatan.
Pada
suatu hari, boom... tiba-tiba kalian putus, dan kamu pastinya galau. Galaumu
itu nggak berenti-berenti untuk waktu yang terlalu lama. Apalagi kalau mantanmu
udah punya pacar lagi, mampus rasanya kaya mau bunuh diri, hahaha... tapi nggak
usah. Fikiran kamu biasanya nggak bisa lepas dari dia, dan yang kamu fikirin
adalah... “kegiatan mesum dia selanjutnya bersama pacar barunya. Bagaimana bisa
dia merelakan hal sekeji itu terjadi padanya, dan dia pasrah malah
menikmatinya. Kamu nggak bisa bilang itu buruk karena toh dia juga melakukannya
denganmu. Hayyoo...” padahal belum tentu dia gitu.
Masih
di fikiranmu... “kamu ingin mati, atau dia yang mati, atau tiba-tiba lupa
dengan dia, atau dia menderita di depan matamu. Tapi jauh di lubuk hatimu,
sebenarnya kamu hanya mau dia kembali padamu.” Itu.
Tragis
kan... kalo udah terlanjur emang susah sih, baik cowok ataupun cewek. Mesum
yang saya maksud disini bukan Cuma berhubungan badan ya. Termasuk peluk-pelukan
nggak jelas, ciuman dan grepe-grepe ala dosa-dosa nanggung milik ABG itu juga
udah kelewat bates dan tergolong mesum. Nah... kalo nggak mau galau
berlama-lama oleh hal tersebut, (karena biasanya proses yang nggak baik
menghasilkan sesuatu yang pastinya nggak baik juga alias bubaran/putus ),
pastiin bahwa kamu... (dan orang yang kamu sayangi)...
Tidak melakukan
hal-hal tersebut.
Kalo udah
terlanjur, pastiin dia
menjadi orang yang lebih baik saat putus sama kamu. Mungkin jadi remaja masjid
atau gimana gitu.
Kalo dia nggak
berubah, sebisa mungkin
deketin dia sama orang yang bau parfumnya lebih wangi dari bau ikan asin si
dia. Kerennya, deketin dia ama cowok/cewek yang baik... yang insyaAllah mampu
menuntun dia kearah yang lebih baik dari yang pernah kalian lakukan. Hal ini
memang terasa sangat menyakitkan diawal, tapi percaya deh... akan sangat-sangat
melegakan jika kamu sudah mencapai tahap dewasa, dan mengerti ini adalah hal
yang benar.
Nggak bisa
juga? Berarti balik aja
ke diri kamu sendiri... kamu yang harus usaha memperbaiki diri kamu untuk
menjadi yang lebih baik untuk –dia- yang lain yang ada di masa depanmu. Plus,
with a little luck, mungkin kamu malah menginspirasi mantanmu itu untuk menjadi
yang lebih baik juga. Saat kalian sama-sama dewasa, kalian akan sadar tentang kesalahan
kalian dan mampu memperbaikinya. Bukan hanya melupakannya. Dan kamu, akan
menjadi pribadi yang anti galau!
Be positive, jangan pikirin
jeleknya... pikirin gimana caranya biar jadi baik.
Yowyow... your welcome yow...
baca juga tips anti galau...
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.