Untukmu yang datang
mengisi hariku dalam diam. Aku memandangmu dalam setiap kesempatan,
memperhatikan. Menimbang dan sedikit demi sedikit, menghapus keraguan. Menebak
serta mengisi kekosangan dengan harapan. Harapan... bahwa jika memang benar,
jalanku jalanmu satu. Maka kita akan segara padu, menyatu dalam syahdu.
Kau bagai langit, yang
ada diatas sana namun tak menyadari betapa cerah dan mendungmu selalu menawan.
Betapa semua orang mengagumi dan bergantung padamu. Betapa indah dirimu.
Betapa... oh betapa.
Aku yang hanya semut
pengelana, dengan tubuh mungil dan sedikit waktu. Betapa pandanganmu akan
teralihkan sekeras apapun kau memperhatikanku. Namun benar aku megagumimu,
namun benar aku mencoba meyakinkan bahwa aku mampu menggenggam pandanganmu itu,
lihatlah aku yang berhenti tuk mengalihkan langkah, menggampaimu.
Kau dan
aku...
Izinkan aku
menggenggammu, membawamu kejalan dimana keraguan tak lagi hadir. Menggantikan
memori sakit masa lalumu, dengan segenap kisah baru. Meniti sedikit demi
sedikit rasa percaya dalam sebuah komitmen dan janji-janji. Ya, aku selalu
menyayangimu... dan akan terus begitu.
Kini,
percayakan senyummu, tawamu, tangismu, kesempurnaan dan ketidaksempurnaanmu
itu, padaku
Will you?