Fail.. fail.. fail… saya sudah bosen
cerita tentang gagal. Mulai dari nilai semester yang terjun bebas, sampai
masalah hati yang nggak selesai-selesai. What the hell was wrong with mylife?
Kenapa juga saya harus takut untuk menghadapi semuanya? I enjoy it, thank full
of it, terus kenapa rasa gelisah dihantui kegagalan itu masih ada?
Pada akhirnya semua tulisan –yang
nggak tau masuk kategori apa- ini hanyalah berisi peranyaan-pertanyaan bodoh
yang setip harinya juga muncul dalam kehidupan saya. Why this fucking bullshit
need so much drama?
I’m not that kind of guy who love the
drama, especially in my own life.. so saya selalu memutuskan untuk bersikap
selow-woles atau apapun namanya itu. but… kenapa masih aja saya menjadi salah
satu diantara mereka yang tak pantas didengar pendapatnya. Yess because you
fail again this semester bocup, oh… and the last semester too, and the semester
before that too, and the semester before that semester before too. Holly shit.
Apa yang salah dengan sikap –no
drama- saya ini? Apakah benar saya harus menjadi bagian-bagian yang tidak
penting juga untuk pantas mendapatkan apa yang seharusnya saya dapatkan?
Respect. But nah… saya sadar, saya sadar akan banyak hal.
Sebenarnya sudah mulai dari bulan
ramadhan kemarin saya memikirkan hal ini, sesuatu yang mulai menyadarkan saya
sejak saya menulis pelajaran dari sebuah video game. Bukan sikap –no drama-
saya yang salah. Tapi hal yang memicu sikap itu yang salah. Saya terlalu takut.
Saya terlalu takut untuk menuai
kegagalan, maka saya memutuskan untuk tidak memikirkannya sama sekali, ini
namanya bukan –no drama- in my life lagi, ini sudah menjadi no life. Dan itu
bukan hal yang baik.
Harusnya saya menjadi orang yang
mengerjakan apapun yang terbaik yang saya bisa, menghadapi kenyataan setiap
harinya dan mengatakan pada diri sendiri “iya saya kalah kemaren, terus kenapa?
I’m a happy man, I’ll rise again… and I don’t give a fuck!”. Dan itu yang mulai
akan saya lakukan untuk mengalahkan cerita dalam hidup saya ini, no more fail
baby, this is my story!
Oh ya… dan masalah hati? Jangan
bilang ini sama sekali tak mengganggu. Karena sebenarnya ini berpengaruh sangat
besar. Saya sudah move on, I realize my past. Tapi nggak bisa saya pungkiri
saya masih berperasaan sama dia si pop ice mangga. Bukan berarti saya mau dia
balik. inilah masalahnya, saya suka sama dia dan saya bukan cowok yang tepat
buat dia… dan dia bukan cewek yang saya impikan seperti apa yang saya tulis di
senandung putih biru.
Saya terlalu takut jika hal ini
terulang lagi, jatuh cinta pada orang yang sebenarnya sama-sama nggak cocok.
Tidak tepat. But now… yang terjadi biarlah terjadi, whatever it is I’ll face
it. No more lie to myself, no more scare.. jika ada seorang yang special datang
dalam hidup saya I’ll say thaks, if suddenly she is not the one like what I
expected, let her go… and no drama…
Saya bocup, and I’m a fucking happy
man!
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.