Dear
you who read.
Kita
terduduk dan memikirkan hal-hal berkelumat orak-arik difikiran. Kita dan
beberapa dari kita yang lain yang saat ini belum muncul mungkin telah membunuh
beberapa kita yang lainnya lagi. Entah apa yang membuatku setakut ini. Seberapa
banyak aku berbohong seharusnya sudah bisa menjadikan aku profesional. Namun
ternyata tidak begitu.
Neraka
digenggaman, saat daun mulai gugur menguningkan suasana dan keadaan alam,
mungkin ini bukan kuning. Ini coklat. Benarkah coklat? Atau harus kutulis
cokelat? Hal-hal semacam ini menjadi semakin tidak penting saat ini. Ketakutan
menguat bersama mereka para pengecut, pemalu, kekhawatiran bahkan malas.
Akan
kulempar pada siapa derita ini? Profesi baru yang aku miliki untuk menyakiti.
Membakar mereka yang kering. Seperti daun yang berguguran itu. Lalu mulai
membakar hal-hal lain disekitarnya bahkan untuk yang tidak seharusnya. Bahkan
rumput hijau, bahkan pohon rindang, bahkan ulat sutera berkata ‘aku tak
bertanggung jawab pada diriku’. Ya, aku memang tak punya benda itu. Itu benda,
bukan?
Hal-hal
menjadi gila ketika suatu yang dulu kau kenal sebagai kebenaran berbalik dusta.
Suatu besar yang datang menggeser suatu lainnya yang seharusnya memastikan
semua langkahmu, keyakinan. Kini tiada lagi. Apa yang akan kau lakukan
setelahnya? Maksudku, apa yang harus aku lakukan?
Aku
menggaruk leher bagian belakang dan memastikan bebannya lenyap. Maksudku
memaksa. Aku mengerti kau tidak mengerti tapi, bantu aku.
Sincerely,
loser.
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.