If someone means everything... distance means
nothing. Cih...
Hari itu... adalah suatu
hari yang indah. Dimana kita mulai berfikir bagaimana pertemuan kita mungkin
memang sudah menjadi takdir. Kamu... adalah seorang yang datang dari seberang
nun jauh disana. Berada ditempat kecil sempit yang luar biasa ini, duduk
disampingku. Bersama kita malu-malu, mengakui apa yang selama ini kita rasakan,
tentang kita.
Tapi hari itu adalah hari
itu.. yang lewat dan mungkin terlupakan, olehnya. Sedang aku disini, masih
memikirkan sisa-sisa dimana mungkin saja sekali lagi takdir memihak pada
janji-janji kita yang kini terasa dekat. Namun jauh. Sementara waktu terus
berjalan merenggut usia yg kian menua. Aku terpaku pada ketidak-adilan kisah
ini. Benarkah berakhir? Sampai disini, saja? Kah?
Kamu pergi lebih jauh...
maju menuju suatu yang mungkin saat ini kamu sebut takdir pula, seperti saat
itu. Bukannya aku tak bahagia untukmu, namun bahagiakah kamu? Apakah waktu yang
kita lewati benar-benar terhapus jarak... apakah waktu berharga yang telah kita
lalui habis dimakan memori. Menjadi sisa-sisa kenanganmu disana oh... nun jauh
disana.
Bukan pula aku tak mau
mempertahankan cinta ini. Kamu tau lebih dari siapapun seberapa besar
perasaanku padamu... namun aku ya aku, anak muda bermodal cinta, yang baru saat
ini benar-benar kusadari bahwa sungguh... itu bukan apa-apa.
Bagaimana aku
menggapaimu, bahkan keluar kota-pun tak mampu. Bagaimana aku memelukmu, bahkan
mendengar suaramu-pun kita mulai bersedih hati. Memikirkan bahwa kita mulai
berjalan diatas asa yang kosong. Kita mungkin tak akan bertemu lagi sampai
kesuksesan itu benar-benar datang. Namun kau menyerah... kau meninggalkan kisah
kita.
Aku terlalu naif. Berfikir
bahwa kemungkinan itu tetap ada walau kecil. Bahwa tentu kau mampu menungguku
untuk beberapa tahun yang keras dan hanya berpegang pada janji-janji tak
berarti itu. Ya... kini sungguh tak berarti. Semua tahun-tahunku bersamamu
membuatku benar-benar lupa untuk selalu menanyakan diriku sendiri. Siapa aku? Nobody
really...
Dan akhirnya.... selamat
untukmu... bila mungkin waktu dan jarak benar-benar memakan kisah kita, atau
memang kamu yang telah menyerah pada perasaan itu. Tak apa... aku tau, aku
kalah kali ini. Sampai jumpa lagi...
For my friends, that lost
to time and distance between them..
0 comments:
Post a Comment
at least, tell me your name to respond your coments, thanks.